tentang Hetty Ansing
Art and Fascination
Sejak masa kanak2 Hetty Ansing (yang lahir di Haarlem pada tahun 1949) tertarik untuk menggambar orang.
Pada masa remaja dia mempunyai kesempatan untuk belajar menggambar potret di Haarlem dari seorang seniman yang terkenal.
Cintanya untuk menggambar potret masih tetap ada, tapi dia ingin memperluas bidangnya.
Dia memusatkan perhatiannya pada penggunaan cat air. Ia membuat bahan sendiri dan mengembangkan teknik melukis yang khusus dan baik.
Hal ini terbukti menjadi formula sukses yang sangat menarik bagi kliennya, sehingga ia dapat mempersembahkannya dengan jelas dan dikenal.
Pada tahun 1995 seorang seniman / pengusaha asal Indonesia melihat tekniknya dan penggunaan warna tertentu yang ada hubungannya dengan beberapa guru kuno di tahun 1910-1940 yang telah mendukung citra seni Indonesia.
Setelah selesai dengan beberapa tugas, ia mengundang Hetty Ansing untuk mengunjungi Indonesia.
Negara Indonesia dan penduduknya serta warna yang indah dan keragaman budaya yang besar memiliki efek yang menarik pada dirinya.
Pada saat yang sama, ia bertemu dengan banyak seniman yang terkenal dan Direktur Museum Neka di Ubud dimana Anda dapat mengagumi banyak lukisan yang indah, antara lain, Le Majeur, Bonnet dan Hofker . Dan lukisan cat air dari Hofker yang ada hubungan dengan karya Hetty Ansing.
Pada perjalanannya melalui kota, desa-desa, sawah dan berkenalan dengan penduduknya membuka hatinya untuk negara ini. Indonesia adalah cinta kedua Hetty Ansing.
Dengan janji untuk dua pameran, tayangan, gambar dan foto dia mengundurkan diri kembali di Studio nya di Belanda.
Setelah pameran dan lokakarya di Indonesia, pada bulan November 1997, Hetty Ansing mengarahkan pandangannya pada semua orang di Belanda yang memiliki hubungan emosional dengan Indonesia.
Populasi Indonesia yang besar di Belanda, masih bergairah menunjukkan warisan budaya mereka dan begitu juga dengan banyak orang yang berdarah campuran yang ada hubungan sejarah dengan tanah kelahiran mereka, Indonesia.
Pada tahun 1998, ia menghubungi pasar terbesar di luar Indonesia – Pasar Malam Besar di Den Haag. Tantangan baru ini menjadi kesuksesan besar!
Di ikuti dengan karyanya di Museum dan beberapa undangan dari Kedutaan Besar Indonesia di Belanda.
Banyak lukisannya yang dibeli oleh Duta Besar Abdul Irsan yang sangat mengaggumi gaya dan tekniknya.
Pada tahun 2007 hubungan perdagangan dengan Indonesia dirayakan dimana koleksi “Tayangan Indonesia” dapat dilihat di Museum Hoorn di Belanda.
Pada tahun 2011 diikuti beberapa pameran lainnya yang diadakan di Puri Zeist untuk melihat pameran besar karyanya. Sebagai hasil dari hubungan baik dengan Kedutaan Besar Indonesia setiap pameran dibuka oleh perwakilan resmi W. O. Mulia E.F.Habibie dan A. Irsan, attachee T.R.F. Andi Lolo dan Umar Hadi.
Hetty Ansing mengasihi orang-orang dan memiliki kapasitas untuk menggambarkan ini dengan cara yang menarik. Lukisan yang memancarkan emosi, keindahan dan keterlibatan.
Lukisannya dapat dilihat di banyak tempat di dunia.
Untuk biografinya yang lengkap dapat dibaca dalam terjemahan bahasa Inggris di situs ini.
Recent Expositions
Book illustrations
‘Allamanda’ novel by Corrie A. Bos
‘Dewi Sri’ legend by Drs. Ruud Greve
‘Indonesia in a different way’ by Deva Travel
‘Istori Kita’ by Simone Strakenbroek
Magazines
News papers / Indonesia
The Jakarta Post
Fajar Bali
Bernas Jogja
Harian Jogja
Kadaulatan Rakyat
Bisnis Indonesia